Tugas Kelompok
Anggota :
-FITTRI
-NINA ADHAYANI
-YULIUS DHIKA. AY
KELAS: XII TKR 5
PANGGILAN RASUL
Pada suatu hari, ada seorang ibu yang sedang bersedih melihat foto anak-anaknya di ruang tamu. Ia melihat foto kedua puteranya yang sudah meninggal . Suasana waktu itu sangat sepi , namun ketika subuh tiba di adakannnya suatu acara. Dalam rumah itu ada seorang anak laki-laki yaitu Lasuddin, anak yang akan di sunat waktu itu. Bapak dan ibunya khawatir pada Lasuddin, apabila nasib anak terakhir sekaligus anak tunggalnya meninggal pada waktu di sunat. Kekhawatiran itu timbul karena kedua kakak Lasuddin yaitu Kamaruddin dan Syarifuddin meninggal setelah di sunat.
Pada waktu itu gempar pula isu yang beredar di dalam kampung itu kalau kedua anak yang meninggal karena kelakuan Bapak mereka yang kejam, keras dan tak sebagai tuan tanah. Namun sebenarnya kematian mereka karena salah memotong bagian kemaluan yang bisa mematikan dan fatal yang bisa membuat kematian, bukan karena gosip atau ramalan dari dukun karena hal-hal yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya .
Akhirnya Lasuddin di sunat d ngan lancar dan ia tidak meninggal seperti nasib kedua kakaknya yang sebenarnya bukan dari karma orang tuanya melainkan salah memotong daerah kemaluan yang bisa membuat meninggalnya orang yang sedang di sunat. Adanya dokter yang ahli tentang kesehatan juga membantu spekulasi isu yang beredar di masyarakat tentang keluarnya Lasuddin dan memberi pengertian bahwa segala sesuatu pasti ada ilmunya.
HASIL ANALISIS
1.TOKOH dan PENOKOHAN
-BAPAK : Penyayang, mudah percaya, mudah bimbang, terkenal kasar dan keras di masyarakat. (Seorang tuan tanah di suatu desa, mempunyai anak yang bernama Lasuddin).
-IBU : Sabar, lembut, penyayang, beriman, dan berpendirian Teguh . (Ibu adalah istri dari Bapak dan ibu dari Lasuddin) .
-LASUDDIN : Penurut dan pendiam.
-PAMAN : Mudah percaya, baik hati, penyabar.
-KAMMRUDDIN : Bandel, susah di nasehati .
-SYARIFUDDIN : Penurut, pemalu, pendiam.
-DOKTER : Cerdas, sabar, santun.
2. TEMA
Tema dari cerpen "Panggilan Rasul" yaitu SUNATAN
3. LATAR CERITA (SETTING)
*TEMPAT : Di kamar, ruang tamu, di rumah Lasuddin.
*WAKTU : Subuh
*SUASANA : Menyedihkan, mendebarkan dan mengharukan.
4. ALUR
Dalam cerpen "Panggilan Rasul" memakai alur campuran, karena dalam cerpen tersebut awalnya memakai alur maju, kemudian alur mundur yaitu menceritakan masa lalu dan selanjutnya alur maju lagi.
5. SUDUT PANDANG
Posisi pengarang dalam cerita, cerpen ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
6. GAYA BAHASA
Masih menggunakan bahasa formal, bahasa sehari-hari, sederhana dan mudah di pahami.
7. AMANAT
+ Setiap anak laki-laki yang beragama islam yang belum di sunat, di wajibkan untuk sunat sesuai dengan syari'at islam.
+ Janganlah mempercayai ramalan, dukun atau hal-hal yang menyekutukan alloh, karena hal ini merusak keimanan seseorang dan bisa merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Anggota :
-FITTRI
-NINA ADHAYANI
-YULIUS DHIKA. AY
KELAS: XII TKR 5
PANGGILAN RASUL
Pada suatu hari, ada seorang ibu yang sedang bersedih melihat foto anak-anaknya di ruang tamu. Ia melihat foto kedua puteranya yang sudah meninggal . Suasana waktu itu sangat sepi , namun ketika subuh tiba di adakannnya suatu acara. Dalam rumah itu ada seorang anak laki-laki yaitu Lasuddin, anak yang akan di sunat waktu itu. Bapak dan ibunya khawatir pada Lasuddin, apabila nasib anak terakhir sekaligus anak tunggalnya meninggal pada waktu di sunat. Kekhawatiran itu timbul karena kedua kakak Lasuddin yaitu Kamaruddin dan Syarifuddin meninggal setelah di sunat.
Pada waktu itu gempar pula isu yang beredar di dalam kampung itu kalau kedua anak yang meninggal karena kelakuan Bapak mereka yang kejam, keras dan tak sebagai tuan tanah. Namun sebenarnya kematian mereka karena salah memotong bagian kemaluan yang bisa mematikan dan fatal yang bisa membuat kematian, bukan karena gosip atau ramalan dari dukun karena hal-hal yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya .
Akhirnya Lasuddin di sunat d ngan lancar dan ia tidak meninggal seperti nasib kedua kakaknya yang sebenarnya bukan dari karma orang tuanya melainkan salah memotong daerah kemaluan yang bisa membuat meninggalnya orang yang sedang di sunat. Adanya dokter yang ahli tentang kesehatan juga membantu spekulasi isu yang beredar di masyarakat tentang keluarnya Lasuddin dan memberi pengertian bahwa segala sesuatu pasti ada ilmunya.
HASIL ANALISIS
1.TOKOH dan PENOKOHAN
-BAPAK : Penyayang, mudah percaya, mudah bimbang, terkenal kasar dan keras di masyarakat. (Seorang tuan tanah di suatu desa, mempunyai anak yang bernama Lasuddin).
-IBU : Sabar, lembut, penyayang, beriman, dan berpendirian Teguh . (Ibu adalah istri dari Bapak dan ibu dari Lasuddin) .
-LASUDDIN : Penurut dan pendiam.
-PAMAN : Mudah percaya, baik hati, penyabar.
-KAMMRUDDIN : Bandel, susah di nasehati .
-SYARIFUDDIN : Penurut, pemalu, pendiam.
-DOKTER : Cerdas, sabar, santun.
2. TEMA
Tema dari cerpen "Panggilan Rasul" yaitu SUNATAN
3. LATAR CERITA (SETTING)
*TEMPAT : Di kamar, ruang tamu, di rumah Lasuddin.
*WAKTU : Subuh
*SUASANA : Menyedihkan, mendebarkan dan mengharukan.
4. ALUR
Dalam cerpen "Panggilan Rasul" memakai alur campuran, karena dalam cerpen tersebut awalnya memakai alur maju, kemudian alur mundur yaitu menceritakan masa lalu dan selanjutnya alur maju lagi.
5. SUDUT PANDANG
Posisi pengarang dalam cerita, cerpen ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
6. GAYA BAHASA
Masih menggunakan bahasa formal, bahasa sehari-hari, sederhana dan mudah di pahami.
7. AMANAT
+ Setiap anak laki-laki yang beragama islam yang belum di sunat, di wajibkan untuk sunat sesuai dengan syari'at islam.
+ Janganlah mempercayai ramalan, dukun atau hal-hal yang menyekutukan alloh, karena hal ini merusak keimanan seseorang dan bisa merugikan diri sendiri ataupun orang lain.