Analisis cerpen pispot Karya Hamsad Rangkuti

1. ada orang mencuri kalung emas  dari seorang wanita , si pencuri itu memakan kalung emas itu, lalu si pencuri tidak mau mengakui nya di  bawalah  si  pencuri  ke  polisi  lalu  d  tanya  dan  di  introgasi , si  pencuri  d  suruh  meminum  air  dari  garam inggris yg  bisa  membuat  si  pencuri  BAB  terus  hingga  bisa  mengeluarkan kalung  emas di  dalam  pispot  tapi  setelah  keluar  BAB  si  pencuri  itu  memakan  lagi  kalung  yg  sudah  d  keluarkan  hingga 6 kalinya  si  pencuri tidak  mengakui nya , lalu  suami  dari  seorang  wanita  pun  ke  kantor  polisi  dengan  penuh  rasa  kasian lalu dengan  merasa  bersalah  suami  dari  sang istri  di  cabut  lah  gugatan  dari  istrinya  tersebut , lalu  suami  istri  tersebut  merasa bersalah dan mengantarkan si pencuri ke gang depan rmh nya , tidak lama kemudian si pencuri mengakui perbuatan nya ke pada suami  istri tersebut dia meminta maaf kepada ke 2 orang itu , dia melakukan nya demi keluarga dan anak nya pun butuh biaya  pengobatan ke rmh sakait.

2.Tema
-  Penghakiman

3.Alur / plot
-  Campuran, maju mundur

4.Tokoh / Penokohan :

- protagonis : tanpa nama (saya)

"Pasti!"

"Dia masukkan kalung itu ke mulutnya? Begitu?

Orang di seberang itu memindahkan kesaksianku ke atas kertas yang diketiknya.

"Ya! Dia masukkan!"

"Lalu dia telan?"
"Berapa gram? Tanyanya ke wanita korban penjambretan itu.

"Lima belas gram!" jawab wanita itu.

"Cukup! Itu sudah cukup!" Bentak kepala pemeriksa.

"Semua keterangan itu sudah cukup meyakinkan! Ambil obat pencahar! Pisang dan papaya. Suruh dia mencret seperti burung. Lalu tampung kotorannya!"

Antagonis : pencuri (laki-laki) Pembohong

"Tidak," kata laki-laki itu menyembunyikan mukanya.

"Kamu buang?"

"Tidak."

"Kamu sembunyikan?"

"Tidak."

"Dia tidak bisa berkata lain selain : Tidak!" Mereka mulai tidak sabar. "Siksa!"

Tritagonis : - Polisi  ( tegas )
Benar kamu telan kalung itu?" bentak mereka  pak polisi .
            
          - Petugas Pasar  ( sigap )

Hidungnya masih meneteskan darah. Di kiri kanannya duduk petugas pasar yang menangkapnya dan seorang polisi

Figuran : Masa  ( ambisius )

  (Massa pun melampiaskan amarah mereka.)

5.Latar / Setting :

- Pasar ( Ramai , massa  geram)

- Di kantor polisi  ( mencekam dan penuh  emosi/ ambisius)

- di  gang ( penyesalan  , merasa  bersalah )

waktu : pagi  hari

6.POINT OF VIEW : Aku

7.Gaya  bahasa : Mudah di pahami

8.AMANAT : Lebih  baik  meminjam  dari  pada  mencuri , apabila  di  kemudian  hari  menyesali  perbuatan  nya .

9. Nama kelompok :

- Abdillah Rafi
- Riska Nurhuda
- Wawan Setiawan

Kelas :XII TKR 5

Contact Form

Name

Email *

Message *