Analisis Cerpen Laki-laki Sejati Karya Putu Wijaya

                       ANALISIS CERPEN
 
                      "LAKI-LAKI SEJATI"
                         disusun oleh : 

        Nama :   1.  Heru Mardiyansah
                  2.  Ilmi Abdurahman
                 3.   M.Aditya Ikhsanudin



1. Biografi Putu Wijaya
Nama : I Gusti Ngurah Putu Wijaya
Kategori : Sastrawan, Budayawan
Tempat lahir : Tambanan  Bali
Tanggal lahir : Selasa, 11 April 1944
Agama : Budha
Istri : Renny Retno & Dewi Pramunawati
Anak : Yuka Nandiri, I Gusti Ngurah Taksu Wijaya
Pendidikan : Sd Tambanan, SMPN Tamabanan, SMA A Singaraja, 
  Fakuktas Hukum Universitas Gajah Mada, LPPN Jakarta
Karir : Penulis Skenario film, Pimpinan Teater Mandiri jakarta
Alamat : Komplek astya puri 2 no A9, jln. Kerta mukti, cerendeu, Jakarta Selatan


Unsur Intrinsik  Cerpen
Tema : "Apa arti laki – laki sejati"

Kutipan pengambilan tema : 
" seorang laki – laki sejati adalah seorang yang melihat apa yang pantas dilihat, mendengar apa yang pantas didengar, merasa apa yang pantas dirasa, berfikir yang pantas dipikir, membaca yang pantas dibaca dan berbuat yang pantas dibuat. Karena itu dia berpikir yang pantas dipikir berkelakuan yang pantas dilakukan dan hidup yang sepantasnya dijadikan kehidupan."

2. Tokoh dan Penokohan

-ibu
-Anak /perempuan muda 

Watak :
-Anak/ perempuan muda : putus asa, tidak sabaran
"jadi tak ada harapan lagi ? Gunanya dengan suara tercekik putus asa. Tak ada harapan lagi. Kalau begitu aku patah hati. Patah hati ? Ya aku putus asa." 
" katakan cepat ibu, dimana aku bisa menjumpai laki-laki itu ?"

-Ibu/ bunda : sabar, pintar
"kamu terlalu muda, terlalu banyak membaca buku dan duduk di belakang meja. Tutup buku itu sekarang dan berdiri dari kursih yang sudah memenjarakan kamu itu. Keluar, hirup udara segar, pandang langit biru dan daun-daun hijau. Ada bunga bakung putih sedang mekar beramai-ramai di pagar, dunia tidak seburuk seperti yang kamu bayangkan di dalam kamarmu. Hidup tidak sekotor yang di ceritakan oleh buku-buku dalam perpustakaanmu meski pun memang tidak seindah mimpi-mimpimu."

Kutipan pengambilan tokoh 
" seorang perempuan muda bertanya pada ibunya "ibu ? Lelaki sejati  itu seperti apa ?" ibunya terkejut ia memandang takjub anak yang diluar pengamatannya sudah menjadi gadis jelita itu."


3. Setting
 A. Tempat
dalam kamar 
"kamu terlalu muda terlalu banyak membaca buku dan duduk dibelakang meja. Tutup buku itu sekarang dan berdiri dari kursi yang sudah memenjarakan kamu itu. Keluar lalu hirup udara segar pandang langit biru dan daun - daun hijau. Ada bunga bakung  putih sedang mekar beramai – ramai dipagar. Dunia tak seburuk yang kamu bayangkan didalam kamarmu ini."
Halaman rumah
" aku tidak memerlukan matahri, aku memerlukan laki – laki sejati, bisiknya.  Makannya keluar dan lihatlah jalanan"

B. Waktu
   Sore Hari
"matahari sore terhalang oleh awan tipis yang berasal dari polusi udara . Tetapi, itu justru menolong matahari tropis yang garang itu untuk menjadi bola api yang indah"

4. Sudut pandang : orang kedua (Ibu/Bunda)


6. Amanat 
"seorang laki-laki sejati tidak akan pernah ada selagi perempuan tersebut tidak ada niatan untuk merubah laki-laki itu menjadi laki-laki sejati, dan jangan pernah menunggu pasanagan hidup yang sempurna, karena sampai kapanpun tidak akan pernah mendapatkannya, tetapi ketika sepasang kekasih saling tulus mencintai maka segalanya akan berubah."


7. Alur/plot 
 a. Orientasi
"seorang perempuan muda bertanya kepada ibunya, "ibu, lelaki sejati itu seperti apa?" ibunya terkejut, ia memandang takjub pada anak yang diluar pengamatannya sudah menjadi gadis jelita itu. Terpesona, karena waktu tak mau menunggu. Rasanya baru kemarin anak itu masih mengompol disampingnya sehingga kasur berbau peusing, tiba tiba ia kini sudah menjadi perempuan yang punya banyak pertanyaan."
Komplikasi
"Lelaki sejati anakku, mungkin tidak seperti yang kamu bayangkan. Kenapa tidak ?  Sebab didalam mimpi, kamu dikacaukan oleh bermacam-macam yang meluap dari berbagai kekecewaan terhadap laki-laki yang tak pernah memenuhi harapan perempuan, disitu yang ada hanya perasaan keki. Apakah itu salah ? Ibu tidak akan bicara tentang salah atau benar. Ibu hanya ingin memisahkan perasaan dan pikiran, antara harapan dan kenyataan."

C. Evaluasi
" katakan cepat ibu, dimana aku bisa menjumpai lelaki itu ?.
  bunda menarik nafas panjang. Gadis itu terkejut.
    kenapa ibu menghela nafas sepanjang itu ?. 
  karena kamu menanyakan sesuatu yang tidak mungkin sayang.
  apa ? Tidak mungkin ?. 
  ya.
  kenapa ? .
  karena laki-laki sejati seperti itu sudah tidak ada lagi diatas dunia.
  oh. Perempuan muda itu terkejut.
  sudah tidak ada lagi ? Ya tuhan, habis ? Kenapa ?.
  laki-laki sejati seperti itu semuanyan sudah amblas,
ya. Sekarang yang ada hanya laki-laki yang tak bisa lagi dipegang mulutnya. Semuanya hanya pembual. Aktor-aktor  kelas tiga. Cap tempe semua.

Banyak laki-laki yang kuat, pintar , kaya, punya kekuasaan dan bisa buat apa saja, tapi semuanya tidak bisa dipercaya. Tidak ada lagi laki-laki sejati anakku. Mereka tukang kawin, tukang ngibul semuanya bakul jamu, tidak mau mengurus anak, apalagi mencuci celana dalammu, mereka buas dan jadi macan kalo sudah dapat apa yang diinginkan. Kalo kamu sudah tua dan tidak rajin lagi meladeni, mereka tidak segan-segan menyiksa menggebuki kaum perempuan yang pernah jadi ibunya. Tidak ada lagi laki-laki sejati lagi, anakku. Jadi kalo kamu masih merindukan laki-laki sejati, kamu akan menjadi perawan tua lebih baik hentikan mimpi yang tak berguna itu. 

Banyak laki-laki yang kuat, pintar , kaya, punya kekuasaan dan bisa buat apa saja, tapi semuanya tidak bisa dipercaya. Tidak ada lagi laki-laki sejati anakku. Mereka tukang kawin, tukang ngibul semuanya bakul jamu, tidak mau mengurus anak, apalagi mencuci celana dalammu, mereka buas dan jadi macan kalo sudah dapat apa yang diinginkan. Kalo kamu sudah tua dan tidak rajin lagi meladeni, mereka tidak segan-segan menyiksa menggebuki kaum perempuan yang pernah jadi ibunya. Tidak ada lagi laki-laki sejati lagi, anakku. Jadi kalo kamu masih merindukan laki-laki sejati, kamu akan menjadi perawan tua lebih baik hentikan mimpi yang tak berguna itu. 

Koda
  "anakku, siapapun dia, dari manapun dia, bagaimanapun dia, setiap perempuan, setiap perempuan anakku  dapat membuat seorang lelaki, siapapun dia, bagaimanapun dia, apapun pekerjaannya bahkan bagaimanapun kalibernya, seorang perempuan dapat membuat setiap laki-laki menjadi seorang laki-laki sejati."

Contact Form

Name

Email *

Message *