ANALISIS CERPEN DJENAR MAESA AYU
BERJUDUL SAIA
-TEMA : Tentang kekerasan dan penyiksaan yang dialami dengan tokoh bernama saia
-SETTING TEMPAT : sekolah,kelas,kantin,rumah,di depan pintu gerbang,di taman belakang,ruang pengadilan
-ALUR/PLOT : maju
-ORIENTASI : kami teman semasa kecil bisa di bilang iya adalah satu satunya teman yang saya miliki sebagai anak yang merasa terkucil ,di sekolah saya lebih sering menghabiskan waktu di dalam kelas mengerjakan pekerjaan rumah ketimbang bermain bola bekel ,klereng ,atau ngobrol di kantin sekolah yang mungil ,bukan karena tak mau tapi karena saya merasa di tanyai berbgai macam hal yang sering membuat telinga panas bagai habis di sentil
-KOMPLIKASI : pertanyaan semisal ,mengapa sekitar mata saya biru atau mengapa saya berjalan pincang dengan kaki satu ,saya menjawab jika habis terbentur pintu atau jatuh dari tangga karena terburu buru ,semudah itu,tapi tatap tak percaya yang tersirat di dalam mata merekalah yang mengganggu saya malu
Saya jadi malas sekali ke sekolah tapi saya lebih malas lagi di rumah ,saya malas ketemu ibu dan ayah ,setiap bersama selalu saja mereka saling melempr amarah ,dan kalau pertengkran mereka tak selesai selalu saja ada tindakan saya yang di anggap salah
-EVALUASI: merekapun menghukum saya tanpa belas kasian bergantian melepaskan tamparan demi tamparan. Juga tonjokan tak terkecuali tendangan. Mereka tak peduli walau saya sudah menangis minta ampun dan merintih kesakitan. Entah siapa juga yang menempleng wajah saya lebih dulu,entah siapa juga yang menjambak rambut saya hingga saya jatuh terjunggal.
-RESULUSI: dalam keadaan seperti itulah ia muncul dan mengajak bermain petak umpet,hingga saya sibuk mencari hingga tidak merasa sakit lagi. Dan mereka baru berhenti ketika jika sadar kalau luka maupun memar ditubuh saya sudah terlihat parah, mereka langsung mengobati dan menyuruh saya agar menutupi jika ditanya tentang luka ini oleh rang lain.
KODA: supaya semua pihak dan masyarakat sosial khususnya mengenali krisis moral yang terjadi dan bisa menjadi bahan renungan bersama. Keadaan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari yang masih terabaikan dan masih dianggap tabu.
POINT OF VIEW (sudut pandang): AKU
PENOKOHAN: Ayah dan Ibu(Antagonis)
SAIA(Protagonis)
Dia(Tritagonis)
AMANAT: Tentang keadilan hukum dan hak terhadap perempuan yang harus lebih ditingkatkan. Juga tentang kekerasan dalam rumah tangga yang harusnya lebih bisa dikurangi dan dilindungi oleh hukum dan HAM di negara kita.