ANALISIS CERPEN "PERBUATAN SADIS"
1.Rangkuman
Cerpen "Perbuatan Sadis" menampilkan tokoh Aku, yang dari ceritanyalah cerpen dalam cerpen ini berlangsung. Tokoh aku menceritakan tentang pengalamannya menjadi saksi dari sebuah tindak kejahatan. Tindak kejahatan itu ia anggap terjadi dengan begitu sadisnya, hingga untuk menguatkan ceritanya, tokoh Aku pun membandingkan dan mengingat kembali berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa. Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. Si wanita dirampok. Namun, si wanita terlihat begitu santai. Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi, si wanita tampak begitu puas karena berhasil menipu dua preman tadi. Tanpa disangka-sangka dua preman tadi kembali, dan menyuruh si wanita menelan perhiasan itu. "Ayo telan kepalsuanmu ini!!" seru si preman pada si wanita. Si wanita pun terpaksa menelan perhiasan itu. Begitulah perbuatan sadis itu terjadi.
2. Tema
Tema dalam cerpen "Perbuatan Sadis" Karya Hamsad Rangkuti adalah kepalsuan yang membawa petaka. "Kau telah mempermainkan kami! Bajingan!" bentak laki-laki itu kepada wanita muda yang ditodongnya "Kau menghina kami! Kau oancing kami dengan kepalsuan. Ini kalung imitasimu itu! Makan! Lelaki itu menarik dengan kasar rambut si wanita. Ujung belatinya kulihat telah menyentuh kulit leher si wanita. Darah lenyap dari mukanya. Dia pucat bagaikan kapas. "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan!
3. Tokoh
Tokoh dalam cerpen terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku, wanita, dan dua orang preman. a. Tokoh Aku Tokoh aku sebagai tokoh utama yang menjadi pencerita, dan dari ceritanyalah kejadian demi kejadian dalam cerpen terjadi. Tokoh aku muncul sejak awal cerita, dimana ia bermonolog mengenai berbagai perbuatan sadis yang beredar di media masa. Kemudian tokoh aku mengambarkan tokoh-tokoh yang lainnya dalam ceritanya tersebut. b. Wanita Wanita sebagai tokoh utama kedua adalah tokoh yang pertama kali diceritakan oleh tokoh utama pertama. "Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis." c. Dua orang preman Tokoh ini sebagi tokoh sebutan atau pembantu yang kemunculannya disebutkan oleh tokoh utama "Pada saat itulah datang dua orang lelaki dari dalam gang dan langsung menodongkan pisau belati ke leher si wanita….."
4. Latar a. Latar Tempat
Latar tempat dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti terdiri dari satu tempat saja, yaitu di sebuah halte bis dipinggir jalan sebuah kota yang sepi. Disinilah tindak kejahatan sadis itu bermula dan berakhir. "Kota sepi. Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis" "Kalung emas itu direntapkan oleh laki-laki yang menodongkan pisau belati ke leher si wanita… "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan! b. Latar Waktu Latar waktu dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti tergambarkan pada waktu hari libur di siang hari yang terik. - Waktu itu hari libur umum. Kota sepi….hari waktu itu panas terik"
5.Plot
-Awal cerita (permulaan): Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. -pertengahan cerita (terjadinya masalah): Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. -akhir cerita (penyelesaian masalah): Di kantor polisi pria itu dipaksa mengakui bahwa dia telah menelan kalung hasil jambretannya, namun dia tidak mau mengaku. Hingga akhirnya polisi memaksanya memakan obat pencahar, pisang, dan pepaya agar pria itu mencret dan kalung hasil jambretannya keluar
6.Suasana
Jahat: berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa
Santai Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi,
7. Alur
1. tokoh aku mengingat-ingat berbagai tindak kejahatan sadis yang marak di media masa 2. tokoh aku menceritakan kesaksiannya atas sebuah tindak kejahatan 3. tokoh aku berdiri disebuah halte bis bersama ANALISIS CERPEN "PERBUATAN SADIS"
1.Rangkuman
Cerpen "Perbuatan Sadis" menampilkan tokoh Aku, yang dari ceritanyalah cerpen dalam cerpen ini berlangsung. Tokoh aku menceritakan tentang pengalamannya menjadi saksi dari sebuah tindak kejahatan. Tindak kejahatan itu ia anggap terjadi dengan begitu sadisnya, hingga untuk menguatkan ceritanya, tokoh Aku pun membandingkan dan mengingat kembali berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa. Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. Si wanita dirampok. Namun, si wanita terlihat begitu santai. Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi, si wanita tampak begitu puas karena berhasil menipu dua preman tadi. Tanpa disangka-sangka dua preman tadi kembali, dan menyuruh si wanita menelan perhiasan itu. "Ayo telan kepalsuanmu ini!!" seru si preman pada si wanita. Si wanita pun terpaksa menelan perhiasan itu. Begitulah perbuatan sadis itu terjadi.
2. Tema
Tema dalam cerpen "Perbuatan Sadis" Karya Hamsad Rangkuti adalah kepalsuan yang membawa petaka. "Kau telah mempermainkan kami! Bajingan!" bentak laki-laki itu kepada wanita muda yang ditodongnya "Kau menghina kami! Kau oancing kami dengan kepalsuan. Ini kalung imitasimu itu! Makan! Lelaki itu menarik dengan kasar rambut si wanita. Ujung belatinya kulihat telah menyentuh kulit leher si wanita. Darah lenyap dari mukanya. Dia pucat bagaikan kapas. "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan!
3. Tokoh
Tokoh dalam cerpen terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku, wanita, dan dua orang preman. a. Tokoh Aku Tokoh aku sebagai tokoh utama yang menjadi pencerita, dan dari ceritanyalah kejadian demi kejadian dalam cerpen terjadi. Tokoh aku muncul sejak awal cerita, dimana ia bermonolog mengenai berbagai perbuatan sadis yang beredar di media masa. Kemudian tokoh aku mengambarkan tokoh-tokoh yang lainnya dalam ceritanya tersebut. b. Wanita Wanita sebagai tokoh utama kedua adalah tokoh yang pertama kali diceritakan oleh tokoh utama pertama. "Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis." c. Dua orang preman Tokoh ini sebagi tokoh sebutan atau pembantu yang kemunculannya disebutkan oleh tokoh utama "Pada saat itulah datang dua orang lelaki dari dalam gang dan langsung menodongkan pisau belati ke leher si wanita….."
4. Latar a. Latar Tempat
Latar tempat dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti terdiri dari satu tempat saja, yaitu di sebuah halte bis dipinggir jalan sebuah kota yang sepi. Disinilah tindak kejahatan sadis itu bermula dan berakhir. "Kota sepi. Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis" "Kalung emas itu direntapkan oleh laki-laki yang menodongkan pisau belati ke leher si wanita… "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan! b. Latar Waktu Latar waktu dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti tergambarkan pada waktu hari libur di siang hari yang terik. - Waktu itu hari libur umum. Kota sepi….hari waktu itu panas terik"
5.Plot
-Awal cerita (permulaan): Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. -pertengahan cerita (terjadinya masalah): Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. -akhir cerita (penyelesaian masalah): Di kantor polisi pria itu dipaksa mengakui bahwa dia telah menelan kalung hasil jambretannya, namun dia tidak mau mengaku. Hingga akhirnya polisi memaksanya memakan obat pencahar, pisang, dan pepaya agar pria itu mencret dan kalung hasil jambretannya keluar
6.Suasana
Jahat: berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa
Santai Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi,
7. Alur
1. tokoh aku mengingat-ingat berbagai tindak kejahatan sadis yang marak di media masa 2. tokoh aku menceritakan kesaksiannya atas sebuah tindak kejahatan 3. tokoh aku berdiri disebuah halte bis bersama wanita yang mencolok perhiasannya 4. tokoh aku merasa gelisah dengan perhiasan si wanita yang mencolok 5. tiba-tiba datang dua orang preman dari dalam gang 6. si wanita dirampok oleh preman 8. Sudut Pandang
Sudut pandang yang ditampilkan pengaarang dalan cerpen ini adalah sudut pandang pengarang serba tahu. Artinya si pengarang tak hanya menjadi tokoh utama tetapi juga sebagai tokoh yang menggambarkan tokoh-tokoh lainnya, melalui ceritanya. 9. Amanat
Pesan moral bagi pembaca yang ingin disampaikan penulis melaui cerpen ini adalah bahwa bahwa janganlah sekali-sekali bermain-main dengan kepalsuan, apalagi dengan tujuan menipu dan menertawakan orang lain. Sesungguhnya kepalsuan tersebut akan membawa petaka, misalnya saja pebuatan sadis seperti yang tergambar dalam cerpen.
10.Kesimpulan
bermain-main dengan bahaya itu tidak baik karena dapat membahayakan orang lain maupun diri kita sendiri.Janganlah melakukan pekerjaan yang tidak baik hanya untuk menyembuhkan anak yang sedang sakit.
wanita yang mencolok perhiasannya 4. tokoh aku merasa gelisah dengan perhiasan si wanita yang mencolok 5. tiba-tiba datang dua orang preman dari dalam gang 6. si wanita dirampok oleh preman 8. Sudut Pandang
Sudut pandang yang ditampilkan pengaarang dalan cerpen ini adalah sudut pandang pengarang serba tahu. Artinya si pengarang tak hanya menjadi tokoh utama tetapi juga sebagai tokoh yang menggambarkan tokoh-tokoh lainnya, melalui ceritanya. 9. Amanat
Pesan moral bagi pembaca yang ingin disampaikan penulis melaui cerpen ini adalah bahwa bahwa janganlah sekali-sekali bermain-main dengan kepalsuan, apalagi dengan tujuan menipu dan menertawakan orang lain. Sesungguhnya kepalsuan tersebut akan membawa petaka, misalnya saja pebuatan sadis seperti yang tergambar dalam cerpen.
10.Kesimpulan
bermain-main dengan bahaya itu tidak baik karena dapat membahayakan orang lain maupun diri kita sendiri.Janganlah melakukan pekerjaan yang tidak baik hanya untuk menyembuhkan anak yang sedang sakit.
KelomANALISIS CERPEN "PERBUATAN SADIS"
1.Rangkuman
Cerpen "Perbuatan Sadis" menampilkan tokoh Aku, yang dari ceritanyalah cerpen dalam cerpen ini berlangsung. Tokoh aku menceritakan tentang pengalamannya menjadi saksi dari sebuah tindak kejahatan. Tindak kejahatan itu ia anggap terjadi dengan begitu sadisnya, hingga untuk menguatkan ceritanya, tokoh Aku pun membandingkan dan mengingat kembali berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa. Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. Si wanita dirampok. Namun, si wanita terlihat begitu santai. Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi, si wanita tampak begitu puas karena berhasil menipu dua preman tadi. Tanpa disangka-sangka dua preman tadi kembali, dan menyuruh si wanita menelan perhiasan itu. "Ayo telan kepalsuanmu ini!!" seru si preman pada si wanita. Si wanita pun terpaksa menelan perhiasan itu. Begitulah perbuatan sadis itu terjadi.
2. Tema
Tema dalam cerpen "Perbuatan Sadis" Karya Hamsad Rangkuti adalah kepalsuan yang membawa petaka. "Kau telah mempermainkan kami! Bajingan!" bentak laki-laki itu kepada wanita muda yang ditodongnya "Kau menghina kami! Kau oancing kami dengan kepalsuan. Ini kalung imitasimu itu! Makan! Lelaki itu menarik dengan kasar rambut si wanita. Ujung belatinya kulihat telah menyentuh kulit leher si wanita. Darah lenyap dari mukanya. Dia pucat bagaikan kapas. "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan!
3. Tokoh
Tokoh dalam cerpen terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku, wanita, dan dua orang preman. a. Tokoh Aku Tokoh aku sebagai tokoh utama yang menjadi pencerita, dan dari ceritanyalah kejadian demi kejadian dalam cerpen terjadi. Tokoh aku muncul sejak awal cerita, dimana ia bermonolog mengenai berbagai perbuatan sadis yang beredar di media masa. Kemudian tokoh aku mengambarkan tokoh-tokoh yang lainnya dalam ceritanya tersebut. b. Wanita Wanita sebagai tokoh utama kedua adalah tokoh yang pertama kali diceritakan oleh tokoh utama pertama. "Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis." c. Dua orang preman Tokoh ini sebagi tokoh sebutan atau pembantu yang kemunculannya disebutkan oleh tokoh utama "Pada saat itulah datang dua orang lelaki dari dalam gang dan langsung menodongkan pisau belati ke leher si wanita….."
4. Latar a. Latar Tempat
Latar tempat dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti terdiri dari satu tempat saja, yaitu di sebuah halte bis dipinggir jalan sebuah kota yang sepi. Disinilah tindak kejahatan sadis itu bermula dan berakhir. "Kota sepi. Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis" "Kalung emas itu direntapkan oleh laki-laki yang menodongkan pisau belati ke leher si wanita… "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan! b. Latar Waktu Latar waktu dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti tergambarkan pada waktu hari libur di siang hari yang terik. - Waktu itu hari libur umum. Kota sepi….hari waktu itu panas terik"
5.Plot
-Awal cerita (permulaan): Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. -pertengahan cerita (terjadinya masalah): Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. -akhir cerita (penyelesaian masalah): Di kantor polisi pria itu dipaksa mengakui bahwa dia telah menelan kalung hasil jambretannya, namun dia tidak mau mengaku. Hingga akhirnya polisi memaksanya memakan obat pencahar, pisang, dan pepaya agar pria itu mencret dan kalung hasil jambretannya keluar
6.Suasana
Jahat: berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa
Santai Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi,
7. Alur
1. tokoh aku mengingat-ingat berbagai tindak kejahatan sadis yang marak di media masa 2. tokoh aku menceritakan kesaksiannya atas sebuah tindak kejahatan 3. tokoh aku berdiri disebuah halte bis bersama ANALISIS CERPEN "PERBUATAN SADIS"
1.Rangkuman
Cerpen "Perbuatan Sadis" menampilkan tokoh Aku, yang dari ceritanyalah cerpen dalam cerpen ini berlangsung. Tokoh aku menceritakan tentang pengalamannya menjadi saksi dari sebuah tindak kejahatan. Tindak kejahatan itu ia anggap terjadi dengan begitu sadisnya, hingga untuk menguatkan ceritanya, tokoh Aku pun membandingkan dan mengingat kembali berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa. Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. Si wanita dirampok. Namun, si wanita terlihat begitu santai. Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi, si wanita tampak begitu puas karena berhasil menipu dua preman tadi. Tanpa disangka-sangka dua preman tadi kembali, dan menyuruh si wanita menelan perhiasan itu. "Ayo telan kepalsuanmu ini!!" seru si preman pada si wanita. Si wanita pun terpaksa menelan perhiasan itu. Begitulah perbuatan sadis itu terjadi.
2. Tema
Tema dalam cerpen "Perbuatan Sadis" Karya Hamsad Rangkuti adalah kepalsuan yang membawa petaka. "Kau telah mempermainkan kami! Bajingan!" bentak laki-laki itu kepada wanita muda yang ditodongnya "Kau menghina kami! Kau oancing kami dengan kepalsuan. Ini kalung imitasimu itu! Makan! Lelaki itu menarik dengan kasar rambut si wanita. Ujung belatinya kulihat telah menyentuh kulit leher si wanita. Darah lenyap dari mukanya. Dia pucat bagaikan kapas. "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan!
3. Tokoh
Tokoh dalam cerpen terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku, wanita, dan dua orang preman. a. Tokoh Aku Tokoh aku sebagai tokoh utama yang menjadi pencerita, dan dari ceritanyalah kejadian demi kejadian dalam cerpen terjadi. Tokoh aku muncul sejak awal cerita, dimana ia bermonolog mengenai berbagai perbuatan sadis yang beredar di media masa. Kemudian tokoh aku mengambarkan tokoh-tokoh yang lainnya dalam ceritanya tersebut. b. Wanita Wanita sebagai tokoh utama kedua adalah tokoh yang pertama kali diceritakan oleh tokoh utama pertama. "Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis." c. Dua orang preman Tokoh ini sebagi tokoh sebutan atau pembantu yang kemunculannya disebutkan oleh tokoh utama "Pada saat itulah datang dua orang lelaki dari dalam gang dan langsung menodongkan pisau belati ke leher si wanita….."
4. Latar a. Latar Tempat
Latar tempat dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti terdiri dari satu tempat saja, yaitu di sebuah halte bis dipinggir jalan sebuah kota yang sepi. Disinilah tindak kejahatan sadis itu bermula dan berakhir. "Kota sepi. Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis" "Kalung emas itu direntapkan oleh laki-laki yang menodongkan pisau belati ke leher si wanita… "Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan! b. Latar Waktu Latar waktu dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti tergambarkan pada waktu hari libur di siang hari yang terik. - Waktu itu hari libur umum. Kota sepi….hari waktu itu panas terik"
5.Plot
-Awal cerita (permulaan): Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. -pertengahan cerita (terjadinya masalah): Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. -akhir cerita (penyelesaian masalah): Di kantor polisi pria itu dipaksa mengakui bahwa dia telah menelan kalung hasil jambretannya, namun dia tidak mau mengaku. Hingga akhirnya polisi memaksanya memakan obat pencahar, pisang, dan pepaya agar pria itu mencret dan kalung hasil jambretannya keluar
6.Suasana
Jahat: berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa
Santai Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi,
7. Alur
1. tokoh aku mengingat-ingat berbagai tindak kejahatan sadis yang marak di media masa 2. tokoh aku menceritakan kesaksiannya atas sebuah tindak kejahatan 3. tokoh aku berdiri disebuah halte bis bersama wanita yang mencolok perhiasannya 4. tokoh aku merasa gelisah dengan perhiasan si wanita yang mencolok 5. tiba-tiba datang dua orang preman dari dalam gang 6. si wanita dirampok oleh preman 8. Sudut Pandang
Sudut pandang yang ditampilkan pengaarang dalan cerpen ini adalah sudut pandang pengarang serba tahu. Artinya si pengarang tak hanya menjadi tokoh utama tetapi juga sebagai tokoh yang menggambarkan tokoh-tokoh lainnya, melalui ceritanya. 9. Amanat
Pesan moral bagi pembaca yang ingin disampaikan penulis melaui cerpen ini adalah bahwa bahwa janganlah sekali-sekali bermain-main dengan kepalsuan, apalagi dengan tujuan menipu dan menertawakan orang lain. Sesungguhnya kepalsuan tersebut akan membawa petaka, misalnya saja pebuatan sadis seperti yang tergambar dalam cerpen.
10.Kesimpulan
bermain-main dengan bahaya itu tidak baik karena dapat membahayakan orang lain maupun diri kita sendiri.Janganlah melakukan pekerjaan yang tidak baik hanya untuk menyembuhkan anak yang sedang sakit.
wanita yang mencolok perhiasannya 4. tokoh aku merasa gelisah dengan perhiasan si wanita yang mencolok 5. tiba-tiba datang dua orang preman dari dalam gang 6. si wanita dirampok oleh preman 8. Sudut Pandang
Sudut pandang yang ditampilkan pengaarang dalan cerpen ini adalah sudut pandang pengarang serba tahu. Artinya si pengarang tak hanya menjadi tokoh utama tetapi juga sebagai tokoh yang menggambarkan tokoh-tokoh lainnya, melalui ceritanya. 9. Amanat
Pesan moral bagi pembaca yang ingin disampaikan penulis melaui cerpen ini adalah bahwa bahwa janganlah sekali-sekali bermain-main dengan kepalsuan, apalagi dengan tujuan menipu dan menertawakan orang lain. Sesungguhnya kepalsuan tersebut akan membawa petaka, misalnya saja pebuatan sadis seperti yang tergambar dalam cerpen.
10.Kesimpulan
bermain-main dengan bahaya itu tidak baik karena dapat membahayakan orang lain maupun diri kita sendiri.Janganlah melakukan pekerjaan yang tidak baik hanya untuk menyembuhkan anak yang sedan.
KELOMPOK -JUBAEDI
-RIFKI M
-WIDIYANTO