Analisis cerpen Perbuatan Sadis Karya hamsad rangkuti

     Nama:Reza Fredyansyah
     Kelas: XII TKR 5

                 "PERBUATAN SADIS"

Cerpen "Perbuatan Sadis" menampilkan tokoh Aku, yang dari ceritanyalah cerpen dalam cerpen ini berlangsung. Tokoh aku menceritakan tentang pengalamannya menjadi saksi dari sebuah tindak kejahatan. Tindak kejahatan itu ia anggap terjadi dengan begitu sadisnya, hingga untuk menguatkan ceritanya, tokoh Aku pun membandingkan dan mengingat kembali berbagai tindak kejahatan sadis yang marak diberitakan di media masa. Bermula dari di suatu siang, tokoh aku menunggu datangnya kendaraan umum di sebuah halte bis. Di sana hanya ada tokoh Aku dan seorang wanita yang tampak mencolok perhiasannya. Tokoh Aku merasa khawatir dengan si wanita. Pada saat yang bersamaan datanglah dua orang preman dari dalam gang. Si wanita dirampok. Namun, si wanita terlihat begitu santai. Ternyata perhiasan yang dirampok itu adalah palsu atau imitasi, si wanita tampak begitu puas karena berhasil menipu dua preman tadi. Tanpa disangka-sangka dua preman tadi kembali, dan menyuruh si wanita menelan perhiasan itu. "Ayo telan kepalsuanmu ini!!" seru si preman pada si wanita. Si wanita pun terpaksa menelan perhiasan itu. Begitulah perbuatan sadis itu terjadi.
***
1. Tema

Tema dalam cerpen "Perbuatan Sadis" Karya Hamsad Rangkuti adalah kepalsuan yang membawa petaka.

2. Tokoh
Tokoh dalam cerpen "Tua" terdiri atas tokoh utama, dan beberapa tokoh pembantu. Adapun tokoh-tokohnya adalah: Tokoh Aku, wanita, dan dua orang preman.

a. Tokoh Aku
Tokoh aku sebagai tokoh utama yang menjadi pencerita, dan dari ceritanyalah kejadian demi kejadian dalam cerpen terjadi. Tokoh aku muncul sejak awal cerita, dimana ia bermonolog mengenai berbagai perbuatan sadis yang beredar di media masa. Kemudian tokoh aku mengambarkan tokoh-tokoh yang lainnya dalam ceritanya tersebut.

b. Wanita
Wanita sebagai tokoh utama kedua adalah tokoh yang pertama kali diceritakan oleh tokoh utama pertama.
Perhatikan kutipan berikut:
"Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis."

c. Dua orang preman
Tokoh ini sebagi tokoh sebutan atau pembantu yang kemunculannya disebutkan oleh tokoh utama seperti pada kutipan berikut:

3. Latar

a. Latar Tempat
Latar tempat dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti terdiri dari satu tempat saja, yaitu di sebuah halte bis dipinggir jalan sebuah kota yang sepi. Disinilah tindak kejahatan sadis itu bermula dan berakhir. Perhatikan kutipan berikut ini :
"Kota sepi. Hanya aku dan seorang wanita muda yang menunggu datangnya kendaraan umum di halte bis" (Awal cerita)
"Kalung emas itu direntapkan oleh laki-laki yang menodongkan pisau belati ke leher si wanita…"(Ketika si wanita akhirnya dirampok)
"Makan! Telan kalung imitasimu ini. Kau telah mempermainkan kami dengan kepalsuan. Sekarang kau harus menelan kepalsuan ini! Ayo telan! (Sang preman memaksa si wanita untuk menelan perhiasan)

b. Latar Waktu
Latar waktu dalam cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti tergambarkan pada waktu hari libur di siang hari yang terik. Terlihat pada kutipan berikut ini:
"Waktu itu hari libur umum. Kota sepi….hari waktu itu panas terik"
4. Alur
Adapun alur dalam cerpen ini dapat kita urutkan sebagai berikut;
1. tokoh aku mengingat-ingat berbagai tindak kejahatan sadis yang marak di media masa
2. tokoh aku menceritakan kesaksiannya atas sebuah tindak kejahatan
3. tokoh aku berdiri disebuah halte bis bersama wanita yang mencolok perhiasannya
4. tokoh aku merasa gelisah dengan perhiasan si wanita yang mencolok
5. tiba-tiba datang dua orang preman dari dalam gang
6. si wanita dirampok oleh preman
7. dan seterusnya.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang ditampilkan pengaarang dalan cerpen ini adalah sudut pandang pengarang serba tahu. Artinya si pengarang tak hanya menjadi tokoh utama tetapi juga sebagai tokoh yang menggambarkan tokoh-tokoh lainnya, melalui ceritanya.

6. Amanat
Pesan moral bagi pembaca yang ingin disampaikan penulis melaui cerpenini adalah bahwa bahwa janganlah sekali-sekali bermain-main dengan kepalsuan, apalagi dengan tujuan menipu dan menertawakan orang lain. Sesungguhnya kepalsuan tersebut akan membawa petaka, misalnya saja pebuatan sadis seperti yang tergambar dalam cerpen.

Demikian analisis struktural sederhana untuk cerpen "Perbuatan Sadis" karya Hamsad Rangkuti. Meski di dalamnya terdapat pula kekurangan-kekurangan, kiranya tetap dapat menjadi gambaran bagaimana seharusnya analisis struktural digunakan.

Contact Form

Name

Email *

Message *