Analisis cerpen Istri karya Hamsad Rangkuti

              HASIL ANALISIS
1) Tema : Kesetiaan seorang suami kepada istrinya, meskipun istrinya sudah meninggal

2) Tokoh : Edu sebagai suami Yanti, Tanti istri Edu dan adiknya Juwita, Rita dan Joko anak Edu dan Yanti, Ibu Edu.
    Perwatakan :
    1. Edu
   Pekerja keras
Pekerjaan menuntutku untuk sibuk,       itupun upaya untuk melupakannya, semakin sibuk aku, semakin dalam bayangan-bayangan wajahnya di dalam tubuh hatiku
   Setia
Ia telah menjadi bagian dari diriku, dan anak-anakku, justru aku takut untuk memberi ibu tiri bagi mereka, yang cinta kasihnya tidak sebanding dengan ibunya
   Bijaksana
Aku menyekolahkannya agar ia mampu menciptakan masa depannya. Tentu ia memiliku cita-cita kini hampir tamat
   Egois
"Ibu sudah bosan disini? Aku patut berterimakasih karena ibu sudah berbulan-bulan disini."
" Masalahnya bukan disitu, bukan masalah bosan atau tidak. Aku sesuatu yang lebih penting bukan untuk meranggutkan kenangan cinta kasihmu kepada almarhumah istrimu tapi untuk membangkitkan perhatianmu kepada masa depan."
"Terlalu pentingkah untuk menikah kembali? Ibu duduk terhenyak. Ia menatap foto almarhumah yang tepat berada dibawah jam dinding. Aku menaruhnya disitu, untuk mengenangnya setiap waktu."
      2. Ibu
   Baik
Masalahnya bukan disitu nak, bukan masalah bosan atau tidak. Aku sesuatu yang lebih penting bukan untuk meranggutkan kenangan cinta kasihmu kepada almarhumah istrimu tapi untuk membangkitkan perhatianmu kepada masa depan.
   Penyayang
"Usiamu belum tua, usia empat puluh tahun adalah usia memulai kehidupan baru. Jika kau masih merindukan masalalu kau tidak akan pernah lepas dari bayang-bayang duka. Contohnya saja, kau masih menggantung potret itu di dekat jam dinding. Kau masih menaruh kursi goyang itu, di sudut, untuk mengingatkanmu kepada almarhum istrimu."
  Bijaksana
"Kita yang mengatur waktu nak, bukan waktu yang mengatur kita. Tuhan memberi waktu bagi kita untuk menabur, waktu untuk memelihara dan waktu untuk menuai. Tuhan memberi kita waktu untuk mengasihi dan di kasihi."
    3. Yanti
  Peduli
"Aku kasihan kepadamu dan kepada anak kita. Aku ingin merawat mereka, kau seorang suami yang baik. Aku tahu perjuanganmu, kasihku kepada ku. Itu yang membuat aku datang kepadamu."
4) Latar/Setting :
   1. Waktu :
Satu tahun "Satu tahun adalah waktu yang cukup untuk mencintai dan melupakan."
Suatu malam "Pada suatu malam, seusai membaca beberapa bab buku mengenai Perang Dunia II"
   2. Tempat :
Di rumah "Karena rumah adalah pelabuhan yang paling teduh bagi orang tua"
Tempat tidur "Aku bangkit dari tempat tidur dan perlahan membuka pintu"
   3. Suasana :
Takut "Justru aku merasa takut untuk memberi ibu tiru bagi mereka, yang cinta kasihnya tidak sebanding dengan ibunya"
Bahagia "Kami bahagia di tengah-tengah kalian untuk sekian lama"
Bingung "Aku bingung bagaimana orang itu bisa masuk ke dalam rumah"

5) Alur  : Maju "Menceritakan Edu yang tidak bisa menerima keadaan sampai bisa menerima dan menjalankan keadaannya dengan baik"

6) Gaya Bahasa : Mudah di pahami dan tidak ada majas yang ditulis dan disampaikan oleh pengarang

7) Amanat : Jangan terlalu banyak memikirkan yang tidak mungkin terjadi, karena bisa menimbulkan sikap pesimis, dan terimalah saran dari orang lain yang baik untuk kita, karena dengan adanya saran kita bisa lebih mempertimbangkan mana yang harus dijalankan dan mana yang harus ditinggalkan.


Nama Kelomok :
Muhamad Nifda Abidin
Rohman Nur Rohman
Umar Khoeruman
Kelas : XII TKR 5

Contact Form

Name

Email *

Message *