Sejak tahun 2018 lalu,sistem zonasi dalam penerimaan murid baru sudah di terapkan di sekolah sekolah.tujuan diberlakukannya sistem ini yaitu untuk mempercepat pemerataan pendidikan,agar yg pintar tidk berkumpul dengen yg pintar dan yang tertinggal tidak berkumpul dengan yg tertinggal.namun apakah sistem ini sudah tepat? Nyatanya,sistem ini justru menurunkan harapan harapan bagi siswa siswi yang bersungguh sungguh dan bermimpi besar.
Kalau dilihat bagaimana kondisi sekolah sekolah di sekitar kita,sekolah favorit menawarkan fasilitas yang lebih baik dari pada sekolah yang kurang favorit,baik dari segi sarana dan prasarana sampai guru gurunya.selain karena namanya,banyak siswa yang ingin masuk sekolah favorit karena berharap bisa memaksimalkan kemampuannya di sekolah tersebut.
Namun,dengan adanya sistem zonasi,banyak siswa yang kecewa karena jarak rumahnya tidak cukup dekat untuk dapat mendaftar di sekolah impiannya.dan lagi ,kalau dipikirkan kembali, harapan siswa bukan sebatas masuk d sekolah favorit, melainkan berharap bisa masuk ke perguruan tinggi yang favorit juga.
Dari keadaan di lapangan,siswa siswi dari sekolah favorit memiliki peluang besar untuk masuk ke perguruan tinggi favorit.padahal ,di perguruan tinggi tidak ada sistem zonasi .masuk atau tidak masuknya berdasarkan kemampuan siswa.nah inilah yang terkadang menjadi kebingungan.
Maka dari itu , daripada membuat sistem yang blom matang,lebih baik pemerintah berusaha memaksimalkan fasilitas dan guru guru yang ada di sekolah.apabila kualitas sekolah sudah baik ,maka seiring berjalannya waktu siswa pasti akan senang hati memilih sekolah yang dekat dengan kualitas yang baik.
YUPITASARI
XII AK2